Sejarah Desa
Sejarah Desa
Pada umumnya masyarakat desa ini juga bermatapencaharian sebagai petani seperti penduduk desa lain di kecamatan gabus.tapi sayang pertanian di desa tanjunganom hanya mengandalkan sumber air dari air hujan saja,sehingga panen hanya bisa di lakukan 2kali dalam setahun,itupun kalau hujan bisa turun dengan teratur.Tapi beruntunglah karena sekarang desa tanjung sudah mempunyai sebuah lumbung yang memang sengaja di buat untuk membantu irigasi bagi area pertanian di tanjung.selain untuk irigasi lumbung ini juga dimanfaatkan oleh warga terutama para pemuda anggota karang taruna tanjunganom untuk pembudidayaan atau ternak ikan.usaha ini sepenuhny di kelola oleh anggota karang taruna sebagai kegiatan rutin bagi para pemuda. selain daripada lumbung tersebut,di tanjung juga ada sebuah sircuit motocross yang terleta di lingkungan TPK di desa tanjunganom.di sircuit ini para penggemar olahraga motocross biasa melakukan latihan pada hari Jumat dan minggu pada sore hari.sebenarny tujuan secara tidak langsung dari hal-hal ini adalah untuk menyalurkan expresi dan juga hoby dari para pemuda agar tidak mengarah kepada hal-hal yang negatif dan juga untuk menciptakan kondisi yang selalu kondusif.
Where does it come from?
Contrary to popular belief, Lorem Ipsum is not simply random text. It has roots in a piece of classical Latin literature from 45 BC, making it over 2000 years old. Richard McClintock, a Latin professor at Hampden-Sydney College in Virginia, looked up one of the more obscure Latin words, consectetur, from a Lorem Ipsum passage, and going through the cites of the word in classical literature, discovered the undoubtable source. Lorem Ipsum comes from sections 1.10.32 and 1.10.33 of "de Finibus Bonorum et Malorum" (The Extremes of Good and Evil) by Cicero, written in 45 BC. This book is a treatis
Desa ini memiliki industri kecil kerajinan berupa produksi meubel di dukuh Tanjung. dan juga produksi gorden, kelambu, seprei, serta sarung bantal yang dibuat dalam skala industri rumah tangga dan telah dipasarkan hingga Jakarta, Bandung, bahkan luar Jawa.Industri ini terletak di Dukuh Pondok.
Di dukuh TANJUNG terdapat sebuah tugu yang merupakan simbol utama desa. Menurut cerita para sesepuh desa dulunya tempat itu merupakan gudang senjata pada masa penjajahan, sehingga sekarang di abadikan dengan sebuah tugu yang bentuknya menyerupai peluru tetapi mirip juga dengan lipstik,dengan ketinggian kurang lebih 6 meter serta lebar bawah yang berdiameter 3,5 meter yang berbentuk segi lima dan menara berdiameter 1,2 meter berbentuk bulat. Tugu ini memiliki ujung yang tajam menyerupai PELURU.